1 Full Life: DIFIRMANKAN ALLAH DENGAN PERANTARAAN NABI YOEL.
Nas : Kis 2:16
Baptisan dalam Roh serta perwujudan-perwujudan rohani yang
mengikutinya merupakan penggenapan dari Yoel 2:28-29. Yoel pada abad ke-8
SM menubuatkan adanya suatu pencurahan Roh Kudus yang besar atas umat
Allah.
2 Full Life: WAKTU PEMULIHAN SEGALA SESUATU.
Nas : Kis 3:21
Kristus akan datang dari sorga untuk memberantas kejahatan dan
mendirikan kerajaan Allah di atas muka bumi yang bebas dari segala dosa.
Pada akhirnya semua hal yang dinubuatkan PL untuk dipulihkan (bd. pasal
Za 12:1-14:21; Luk 1:32-33) akan dipulihkan. Kristus akan menebus atau
membaharui seluruh alam semesta (Rom 8:18-23) dan akan memerintah atas
bumi (lih. pasal Wahy 20:1-21:27). Perhatikan bahwa yang mendatangkan
kemenangan Allah dan kerajaan-Nya bukanlah umat manusia yang ada di atas
bumi, melainkan Kristus dan bala tentara dari sorga (Wahy 19:11-20:9).
3 Full Life: MENURUT CONTOH.
Nas : Kis 7:44
(Dalam versi Inggris NIV, kata "contoh" diterjemahkan "pola".) Allah
selalu memiliki suatu pola ilahi yang harus diikuti oleh umat-Nya.
- 1) Allah mempunyai suatu pola bagi Musa yang berlaku sebagai patokan
sepanjang perjanjian yang lama.
- (a) Dalam pasal Kel 12:1-51 Allah memberikan Musa petunjuk
khusus untuk upacara Paskah di Mesir yang kemudian menjadi pola
untuk diikuti semua angkatan Israel.
- (b) Dalam pasal Kel 20:1-26 Allah memberikan Musa Sepuluh Hukum
sebagai pola dan patokan moral untuk semua angkatan berikutnya.
- (c) Dalam pasal Kel 25:1-40, Allah menugaskan Musa untuk membuat
suatu kemah suci yang merupakan gambaran dan bayangan tentang
hal-hal sorgawi serta penebusan yang direncanakan oleh Allah melalui
Tuhan Yesus Kristus di dunia ini. Musa dengan teliti membuat kemah
suci dan isinya tepat "menurut contoh" yang ditunjukkan Allah
(Kel 25:9,40; bd. Ibr 8:1-5).
- 2) Sama seperti Allah mempunyai pola bagi Kemah Suci dalam perjanjian
lama, Dia juga mempunyai pola bagi gereja-Nya dalam perjanjian baru.
Para rasul PB tidak memutuskan sewenang-wenang bagaimana gereja akan
dibentuk. Yang menetapkan pola rasuli bagi gereja adalah Allah Bapa dan
Allah Anak lewat apa yang dicatat Roh Kudus dalam Injil-Injil, Kisah
Para Rasul, surat-surat kiriman dan surat-surat kepada ketujuh gereja
(pasal Wahy 2:1-3:22).
- 3) Sayangnya, setelah zaman rasuli, gereja mulai meninggalkan penyataan
ilahi itu dan mengubah pola sorgawi Allah serta dari segi kebudayaan dan
organisasi menyesuaikan diri menurut gagasan duniawi dan manusiawi. Hal
ini telah mengakibatkan berlipatgandanya pola ciptaan manusia ke dalam
gereja.
- 4) Jikalau gereja Yesus Kristus akan kembali mengalami rencana kuasa
dan kehadiran Allah sepenuhnya, ia harus berbalik dari jalannya sendiri
dan menganut pola rasuli PB sebagai patokan Allah untuk gereja-Nya
selama-lamanya.